PENERAPAN BERBAGAI SUMBER BAHAN BAKAR DAN KONSENTRASI GARAM PADA PENGASAPAN IKAN LAYANG

Authors

  • Andi Sukainah Prodi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar
  • Patang Patang Prodi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar
  • Yunarti Yunarti Jurusan Agribisnis Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
  • Yuliadi Yuliadi Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

DOI:

https://doi.org/10.31850/jgt.v3i3.87

Abstract

Ikan asap merupakan salah satu metode pengawetan ikan dengan tujuan memberi rasa dan aroma ikan asap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai bahan  bakar asap dan berbagai dosis garam yang diberikan pada ikan asap terhadap mutu ikan asap Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Penelitian berlangsung  Juni-September 2014. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan mengaplikasikan perlakuan berupa penggunaan bahan bakar ikan asap antara tempurung kelapa dan kayu bakar, serta pemberian berbagai dosis garam. Selanjutnya, ikan yang telah diasapi dilakukan uji organoleptik untuk mengetahui mutu ikan asap. Hasil Penelitian menunjukkan penggunaan sumber bahan bakar tempurung kelapa lebih baik dari pada kayu bakar. Semakin tinggi dosis garam, semakin baik hasilnya untuk semua sumber bahan bakar.

References

Cardinal M, Cornet J, Serot T, and Baron R. 2006. Effects of the smoking process on odour characteristics of smoked Herring (Clupea harengus) and relationships with phenolic compound content. Food Chemistry 96:137-146

Giullén MD and Errecalde MC. 2002. Volatile components of raw and smoked black bream (Brama raii) and rainbow trout (Oncorhynchus mykiss) studied by means of solid phase microextraction and gas chromatography/Mass Spectrometry. Journal of the Science of Food and Agriculture 82:945-952

Giullén MD and Manzanos MJ. 2002. Study of the volatile composition of an aqueous oak smoke preparation. Food Chemistry 79:283-292

Kjällstrand J and Petersson G. 2001. Phenolic antioxidants in wood smoke. The Science of the Total Environment 27:69-75

Martinez O, Salmeron J, Guillen MD, and Casas C. 2007. Sensorial and physicochemical caharacteristics of salmon (Salmo salar) treated by different smoking process during storage. Food Science and Technology International 13(6):477-484

Komar, N. 2011. Penerapan pengasap ikan laut bahan-bakar tempurung kelapa (applied of sea fish curing in sawdust fuel). Jurnal Teknologi Pertanian, VOL. 2, NO. 1, APRIL 2001 : 58-67.

Leksono, T., B. Hasan., dan Sulkarnaini. 2009. Rancang Bangun Instrumen Dehidrator Untuk Pengasapan dan Pengeringan Hasil-Hasil Perikanan. Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 14 No. 1, hal 12-25

Njai,S. 2000. Traditional Fish Processing and Marketing of the Gambia. Fisheries Department-Banjul The Gambia.

Purnomo dan Salasa. 2002. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. Universitas Terbuka Jakarta.

Simko P. 2005. Factors affecting elimination of polycyclic aromatic hydrocarbons from smoked meat foods and liquid smoke flavourings: a review of molecular nutrition. Food Research 49:637-647

Swastawati, F. 2008. Quality and Safety of Smoked Catfish (Arius talassinus) Using Paddy Chaff and Coconut Shell Liquid Smoke. Journal of Coastal Development Vol. 12 No. 1, October 2008: 47-55.

----------------., T. Surti., T. W. Agustini dan P. H. Riyadi. 2013. Kerasteristik Kualitas Ikan Asap yang Diproses Menggunakan Metode dan Jenis Ikan Berbeda. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vo. 2 No. 3.

Sveinsdottir, K. 1998. The process of fish smoking and quality evaluation. Unpublished MSc Dessertation. University of Denmark.

Published

18-09-2014

Issue

Section

Articles