EVALUASI PENURUNAN ANGKA MORTALITAS DAN MORBIDITAS AYAM PEDAGING YANG MENDAPATKAN PENAMBAHAN TEPUNG LEMPUYANG (ZINGIBER AROMATICUM VAL) DALAM RANSUM

Authors

  • Ernita Risa Prodi Ilmu Peternakan Fapetrik UMPAR
  • Rahmawati Semaun Prodi Ilmu Peternakan Fapetrik UMPAR
  • Intan Dwi Novieta Prodi Ilmu Peternakan Fapetrik UMPAR

DOI:

https://doi.org/10.31850/jgt.v3i3.93

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suplementasi tepung lempuyang yang berbeda pada ransum  terhadap penurunan angka mortalitas  dan  morbiditas (penyebab penyakit) dari  kematian ayam pedaging tersebut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak  Lengkap  (RAL) dengan  ulangan sebanyak tiga kali dan tiga taraf perlakuan  yaitu P0=kontrol, P1=0,5% tepung lempuyang, P2=2,5% tepung lempuyang, P3=4,5% tepung lempuyang dan P4=6,5% tepung lempuyang.  Angka mortalitas ayam pedaging pada perlakuan P0 (4 ekor),  P1 (2 ekor) P2 (0 ekor) P3 (0 ekor) dan P4 (1 ekor). P0 (control) berpengaruh sangat nyata terhadap perlakuan P1,P2,P3 dan P4. Perlakuan P1 (2 ekor) berpengaruh nyata terhadap perlakuan P0, P2, P3 tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap     perlakuan P4. Persentase morbiditas atau angka serangan penyakit adalah 7 %  (7 ekor dari 90 ekor). Penyakit yang muncul selama pemeliharaan adalah Tetelo (Newcastle Disease) yang pada akhirnya menyebabkan kematian tujuh ekor ayam pedaging. Ayam yang mati akibat penyakit Tetelo (Newcastle Disease) selanjutnya dilakukan bedah bangkai oleh dokter hewan di Dinas Peternakan Kabupaten Sidrap. Berdasarkan hasil penelitian  pemberian tepung lempuyang dalam ransum dengan dosis 2,5% dan 4,5% dapat meningkatkan kekebalan ayam pedaging dengan angka mortalitas 0%.  Sedangkan  Angka mortalitas tertinggi diperoleh perlakuan P0 yaitu 4%, dan Pemberian tepung lempuyang dengan dosis yang tepat dapat meningkatkan kekebalan ayam pedaging.

References

Alexander, D.J. 2001. Newcastle disease: The Gordon Memorial Lecture. Br. Poult. Sci. 42:5-22.

Clayton, E. S. 1967. The Economic of the Poultry Industry. Longmans. Green and Co. Ltd. London.

Fuller, R. 2002. Probiotics for farm animal. In Gerald W, London.

Ilyas. 2009. Budidaya Ternak Ayam Buras. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pinrang, Pinrang.

Junaedi, W. 2009. Defenisi Mortalitas. http://wawan-junaedi.blogspot.com. (Diakses

tanggal 15 April 2013).

Nataamijaya, A.G. dan Z. Muhammad. 1999. Pengaruh Penambahan Tepung Bawang Putih (Allium Sativum) Terhadap Performans, Karkas Dan Organ Jeroan Ayam Pedaging. hlm. 140−145. Prosiding Seminar Nasional Peternakan, Februari 2001. Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Said. 2003. Khasiat dan Manfaat Kunyit. PT Sinar Widya Lestari, Jakarta.

Santhia, K. 2003. Strategi Diagnosa Dan Penanggulangan Newcastle Disease. Prosiding Seminar Regional Perunggasan. Universitas Udayana. Denpasar.

Suprijatna, E., U. Atmomarsono dan R. Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta.

Trisunuwati, P.,Indarti R., Masdiana. 2006. Penuntun Praktikum Epidemiologi. Laboratorium Epidemiologi Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya , Malang.

Published

25-09-2014

Issue

Section

Articles