Peningkatan Pengetahuan Kelompok Nelayan melalui Pelatihan Teknik Pembenihan Kepiting Rajungan
DOI:
https://doi.org/10.31850/jdm.v3i2.485Kata Kunci:
Budidaya, Pengabdian, PPDM, Produksi, Pulau.Abstrak
Abstrak
Budidaya kepiting rajungan di tambak nelayan hingga kini belum berkembang dengan baik di Desa Mattiro Bombang. Hal ini karena terkendala dengan populasi kepiting rajungan di sepanjang Pulau Salemo dan Pulau Sabangko semakin menurun sehingga mengakibatkan tidak terpenuhi kebutuhan daging rajungan untuk ekspor. Terbatasnya ketersediaan benih dari alam di kelompok nelayan mengakibatkan usaha budidaya kepiting rajungan yang mulai dirintis tahun kemarin juga mengalami penurunan produksi. Tim PPDM sangat peduli terhadap permasalahan yang dialami nelayan, langkah yang diambil oleh tim adalah memberikan program pelatihan teknologi pembenihan kepiting rajungan kepada Kelompok Nelayan Mandiri dan Kelompok Nelayan Hidup Bersama.
Pelaksanaan kegiatan PPDM menggunakan metode ceramah, diskusi, dan pelatihan. Perkembangan yang diperoleh setelah pelatihan menunjukkan kemajuan pengetahuan nelayan dan peningkatan produksi kepiting rajungan yang sangat pesat dalam beberapa bulan terakhir. Walaupun demikian berbagai hal masih harus diterapkan untuk memperoleh hasil yang memuaskan dan meningkatkan taraf perekonomian nelayan. Salah satunya yang bisa diterapkan nelayan adalah memproduksi benih kepiting sendiri untuk memecahkan masalah kekurangan benih dalam mengantisipasi perkembangan pembesaran kepiting yang diperkirakan akan semakin pesat pada dekade mendatang.Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan jurnal ini setuju dengan persyaratan berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak jurnal tentang publikasi pertama dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain membagikan karya tersebut dengan pengakuan akan kepengarangan dan publikasi awal karya dalam jurnal ini.
- Penulis diijinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya di gudang institusional atau di situs mereka) sebelum dan selama proses penyampaian, karena hal itu dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, dan juga kutipan penelitian yang lebih awal dan lebih besar Lihat Pengaruh Akses Terbuka).