ANALISIS JUMLAH TELUR CUMI-CUMI BERDASARKAN MUSIM

Authors

  • Hasmawati Hasmawati Jurusan Penangkapan Ikan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

DOI:

https://doi.org/10.31850/jgt.v4i3.115

Abstract

Cumi-cumi (Cephalopda) dapat mengisi pasaran internasional sebagai salah satu hasil perikanan, selain ikan dan udang.  Salah satu upaya pengelolaan sumber daya cumi-cumi adalah membuatkan tempat sebagai sarang (atraktor) untuk berkumpul berteduh, mencari makan, dan menempelkan telur sehingga populasinya dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui musim penempelan telur cumi-cumi dan pola sebaran parameter oseanografi dan kelimpahan telur cumi-cumi berdasarkan ruang dan waktu. Atraktor ditempatkan pada perairan dengan kedalaman 4 - 10 meter. Pengumpulan data jumlah telur yang menenmpel dilakukan pada Musim Peralihan dan Musim Timur tahun 2011-2012. Data dianalisis dengan analisis deskriptif frekuensi  kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney  untuk melihat perbedaan yang signifikan antara jumlah telur yang menempel pada atraktor dan  perbedaan  jumlah telur pada musim yang berbeda. Uji koefisien korelasi Spearmann untuk melihat hubungan jumlah telur dengan faktor lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan musim penempelan telur cumi-cumi di perairan Spermonde khususnya  diperairan Pulau Samatellu Lompo terjadi di  Musim Timur. Pada musim peralihan, salinitas dan iluminasi cahaya menunjukkan hubungan korelasi positif. Sedangkan pada Musim Timur, kecepatan arus dan salinitas menunjukkan korelasi negatif dengan jumlah telur cumi-cumi yang menempel pada atraktor.

References

Bardach J.E., Ryther, J.H. and McLarney, W.O. 1972. Aquaculture. The Farming and Husbandry of Freshwater and Marine Organisms. John Wiley and Sons Inc., USA 686 pp.

Boletzky, S.V. and Hanlon, R.T. 1983. A review of the laboratory maintenance, rearing, and culture of cephalopod molluscs. Mem. Nat. Mus. Victoria 44: 147-187.

Brandt, A.V. 1984. Fish Catching Methods of The World. 3rd Edition. England: Fishing News Books Ltd. 418 p.

Danakusumah. E., Mansur, A. dan Martinus, S. 1995. Studi Mengenai Aspek-aspek Biologi dan Budidaya Cumi-cumi Sepioteuthis lessoniana LESSON . I Musim Pemijahan. Prosiding. Seminar Kelautan Nasional 15-16 November 1995. Jakarta: BPPT. 17 hal.

LPPL. 2009. Potensi Sumberdaya Kabupaten Morowali. online www.lppl.com.

Mulyono, S. Baskoro, Purwangka, F. Dan Suherman, A. 2011, Atraktor cumi-cumi, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Nabhitabhata, J. 1996. Life Cycle of Cultured Big Fin Squid, Sepioteuthis Lessoniana LESSON. Phuket: Phuket Marine Biology Center. Special Publication 25 (I) : p 91-99.

Roper, C.F.E., Sweeney, M.J., and Nauen, C.E. 1984. Cephalopods of The World. FAO Species Catalogue of Interest to fisheries, FAO fisheries Synopsis., 3 (25). p 277.

Santoso, S. 2012. Aplikasi SPSS pada Statistik Nonparametrik. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sudjoko. 1988. Hubungan panjang berat, tingkat kematangan gonad dan fekunditas cumi-cumi Sepioteuthis lessoniana Lesson di perairan Teluk Banten, Jawa Barat. Penelitian Oceanologi Perairan Indonesia Buku I: 15-27.

Tallo, I. 2006. Perbedaan Jenis dan Kedalaman Pemasangan atraktor Terhadap Penempelan Telur Cumi-cumi. Tesis. Program Studi Teknologi Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Wyrtki, K. 1961. Physical Oceanography of the Southeast Asian waters . Scholarship Repository, Scripps Institution of Oceanography, University of California, San Diego.

Published

25-12-2015

Issue

Section

Articles