PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG KERANG DARAH (Anadara granosa) SEBAGAI BAHAN ABRASIF DALAM PASTA GIGI

Authors

  • Ilham Ahmad Program Studi Agroindustri, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep Jl. Poros Makassar-Parepare Km.83. Kec. Mandalle Kab. Pangkep 90655

DOI:

https://doi.org/10.31850/jgt.v6i1.210

Keywords:

kalsium karbonat, limbah cangkang kerang, mutu pasta gigi

Abstract

Kerang darah (Anadara granosa) terdiri dari cangkang kerang dan daging kerang. Proses penanganan kerang menghasilkan produk ikutan (limbah) yang berupa cangkang kerang. Cangkang kerang mempunyai kandungan kimia yaitu kalsium karbonat (CaCO3). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh penambahan bubuk cangkang kerang terhadap mutu dan karakteristik pada gigi yang dihasilkan serta mencari formulasi penambahan bubuk cangkang kerang yang terbaik. Rancangan percobaan yang dilakukan adalah pemanfaatan limbah cangkang kerang dengan konsentrasi 50% dan 25% ke dalam pasta gigi. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi bubuk cangkang kerang terbaik pada uji organoleptik adalah aroma A (50%) dengan nilai 4, warna B (25%) nilai 4.11, kekentalan A (50%) nilai 3.83, busa B (25%) dengan nilai 3.7 dan rasa A (50%), B (25%) sama-sama bernilai 3.5. Jumlah mikroba terbaik yaitu B (25%) dengan jumlah 5,4x105 koloni, dan kadar karbohidrat pada sampel A (50%) dengan nilai 0,009 dan sampel B (25%) dengan nilai 0,007. Nilai pH kedua pasta gigi adalah A (50%) dengan nilai 8.37 dan B (25%) dengan nilai 8.69. Nilai tersebut berada dalam kisaran nilai pH yang terdapat pada SNI 12-3524-1995, yaitu 4.5 – 10.5 sebagai syarat mutu pasta gigi sehingga pasta gigi eksperimen yang dihasilkan relatif aman digunakan.

References

Awang-Hazmi A.B.Z, Zuki M. M, Nurdin A,. Jalila, and Norimah Y. 2005. Mineral Composition of the Cokle (Anadara granosa) Shells of West Coast of Peninsular Malaysia and It’s Potential as Biomaterial for Use in Bone Repair. J. Anm. Vet. Adv., 6(5), 591-594.

Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT. Raja Grafindo Persada; Jakarta.

Firmansyah, I. 2005. Gambaran Histopatologik Tulang Femur Tikus Putih (Rattus norvegicus) Pasca Ovariohisterektomi dengan Suplemen Kalsium Karbonat Dosis Tinggi. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Surabaya.

Kehoe, S. 2008. Optimisation of Hydroxyapatite (HAp) for Orthopaedic Application via the Chemical Precipitation Technique, Thesis, School of Mechanical and Manufacturing Engineering, Dublin City University.

Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas). 2007. Pedoman Pewawancara Petugas Pengumpul Data. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2008.

Romimohtarto, K. dan S. Juwana. 2001. Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan tentang Biota Laut.Puslitbang Oseanologi LlPI. Jakarta. 527 h.

Sabir, A. 2005. Aktivitas antibakteri flavonoid propolis Trigonasp terhadap bakteri Streptococcus mutans (in vitro). Majalah Kedokteran Gigi. 2005; 38:135.

Suwignyo, R.A. 2005. Regrowth acceleration for rice seeds in post flooded after “plant phytoregulator” and nitrogen treatments (in Indonesian). Jurnal Tanaman Tropika. 8(2): 45-52.

Standar Nasional Indonesia 12-3524-1995. Pasta Gigi Dewan Standarisasi Nasional. Jakarta. Hal 1-16.

Waluyo. 2005. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang.

Published

28-03-2017

Issue

Section

Articles