PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN DAN STRUKTUR KOMODITAS HORTIKULTURA DI KECAMATAN TINGGIMONCONG KABUPATEN GOWA BERDASARKAN LOCATION QUOTIENT (LQ) DAN KLASSEN TYPOLOGY (KT)

Authors

  • Reni Fatmasari Syafruddin Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
  • Dewi Puspita Sari Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
  • Muhammad Kadir Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31850/jgt.v7i1.259

Keywords:

komoditi, hortikultura, unggulan, produksi, tinggimoncong

Abstract

Sektor pertanian khususnya tanaman hortikultura masih merupakan penyumbang devisa terbesar dan mata pencaharian utama warga Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Wilayah dataran tinggi ini selain dikenal sebagai penghasil komoditas hortikultura, juga daerah penyangga Hulu DAS Jeneberang. Secara turun temurun Agribisnis dan usaha tani berbagai komoditas hortikultura ditentukan berdasarkan pilihan petani dan permintaan pasar serta musim yang ada. Penentuan ini dilakukan tanpa adanya analisis mendasar komoditas apa yang sebaiknya lebih diutamakan sebagai komoditas unggulan pada musim tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk  (1) menganalisis berbagai jenis komoditi hortikultura unggulag yang ada, (2) menganalisa ketepatan pemilihan komoditas hortikultura yang diusahakan petani, dan (3) mengkaji struktur pertumbuhan berbagai komoditi hortikultura di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa. Populasi penelitian adalah petani yang mengusahakan tanaman hortikultura, sedang sampel desa/kelurahan dipilih secara sengaja (purposive sampling), sampel petani dipilih secara acak sederhana (simple random sampling). Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi, wawancara dengan daftar pertanyaan dan pencatatan, didukung dengan data sekunder. Data dianalisis menggunakan metode Location Quotient dan Klassen Typologi. Hasil penelitian menunjukan komoditi unggulan hortikultura berdasarkan analisis LQ di Kecamatan Tinggimoncong adalah yaitu Markisa (LQ = 1,03 ), Kentang (LQ=4,01), Tomat (LQ =3), Wortel (LQ=1,51), Kubis (LQ = 1,30), Sawi Putih (LQ=1,04) dan Pisang (LQ=1,1). Struktur pertumbuhan komoditi Berdasarkan Analisis Klassen Typologi struktur pertumbuhan komoditi unggulan hortikultura di Kecamatan Tinggimoncong  tersebut yaitu  komoditi yang tergolong maju dan bertumbuh cepat  adalah Markisa, Kentang, dan Tomat. Komoditi yang maju dan bertumbuh tapi lambat adalah Wortel, Sawi Putih dan Kubis, serta komoditi yang termasuk unggulan tetapi relatif tertinggal dari komoditas lain adalah Pisang.

Author Biographies

Reni Fatmasari Syafruddin, Universitas Muhammadiyah Makassar

Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Makassar

Dewi Puspita Sari, Universitas Muhammadiyah Makassar

Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Makassar

Muhammad Kadir, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan

Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

References

BPS kabupaten Gowa, 2016. Kabupaten Gowa dalam Angka 2015, Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa tahun 2015. BPS Sulsel.

BPS kabupaten Gowa, 2017. Statistik Pertanian Tanaman Hortikultura kabupaten Gowa 2017, Badan Pusat Statistik Kabupaten Gowa tahun 2016. BPS Sulsel.

Bendavid. 1991. Regional and Local Economic Analysis for Practioners. New York. Praeger Publisher Inc.

Hendayana, R., 2003. Aplikasi Metode Location Quotient Dalam penentuan komoditas Unggulan. Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor. Jurnal Informatika Pertanian Vol.12 Desember 2003.

Rochmiyati, H. 2003. Analisis Unggulan Komoditi Pertanian di Kabupaten Pontianak. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada. (Unpublished) Yogyakarta.

Saida, S.Sabiham dan S.H.Sutjahjo, 2011. Analisis Keberlanjutan Usahatani Hortikultura Sayuran Pada Lahan Berlereng Di Hulu Das Jeneberang, Sulawesi Selatan. Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi, Volume 12 Nomor 2, September 2011, 101-112.

Shafaat N dan Supena F. 2000. Analisis Dampak ekonomi terhadap Kesempatan Kerja dan Identifikasi Komoditas Andalan Sektor Pertanian di Wilayah Sulawesi: Pendekatan Input – Output. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Indonesia Vol. XLVIII. Vol. 4.

Sjafrizal. 1997. Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Regional Wilayah Indonesia Bagian Barat. Prisma Lembaga Penelitian, J. Pendidikan dan Penerangan Ekonomi & Sosial. No.3, 27-38.

Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi. Boduose Media. Padang. Sumatera Barat.

Tarigan, R. 2005. Ekonomi Regional. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Wicaksono, I.A., 2011. Analisis Location Quotient Sektor Dan Subsektor Pertanian Pada Kecamatan Di Kabupaten Purworejo. Jurnal ilmu ilmu pertanian-Mediagro. Vol 7. No.2, 2011: Hal.11-18.

Published

30-04-2018

How to Cite

Syafruddin, R. F., Sari, D. P., & Kadir, M. (2018). PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN DAN STRUKTUR KOMODITAS HORTIKULTURA DI KECAMATAN TINGGIMONCONG KABUPATEN GOWA BERDASARKAN LOCATION QUOTIENT (LQ) DAN KLASSEN TYPOLOGY (KT). Journal Galung Tropika, 7(1), 22–32. https://doi.org/10.31850/jgt.v7i1.259

Issue

Section

Articles

Citation Check

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.