ANALISIS UJI TANTANG BENUR WINDU (PENAEUS MONODON FABRICIUS) YANG TELAH DIBERI PERLAKUAN PROBIOTIK DAN ANTIBIOTIK DENGAN DOSIS BERBEDA
DOI:
https://doi.org/10.31850/jgt.v1i1.30Abstract
References
Atmomarsono, M., M. I. Madeali., A. Tompo., dan Muliani. 1993. bakteri Penyebab Penyakit pada Udang Windu di Perairan Tambak Sulawesi Selatan. Balai Penelitian Perikanan Budidaya Pantai, Maros.
Atmomarsono, M. 2000. Teknologi Budidaya Udang Berkelanjutan. Balai Penelitian Perikanan Pantai Maros. Makalah pada Konferensi Nasional II Pengelollaan Sumberdaya Pesisir dan lautan Indonesia, Makassar 15-17 Mei 2000.
Bakhtiar. 2004. Efektifitas Penggunaan Antibiotik Untuk Mengontrol Penyakit Bakteri Vibrio harveyi pada Pasca Larva Udang Windu Penaeus monodon Fabricius. Tesis. Program Pascasarjana. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Effendie, M.I. 1979. Metode Penelitian Perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor.
Galugu, M. 2008. Pengaruh Probiotik Bacillus Plus-1 Pada Dosis Berbeda Terhadap Kualitas Air, Bakteri Vibrio harveyi, Sintasan dan total Haemocyte Post larva Udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Tesis tidak diterbitkan. Makassar ; Program Pascasarjana UNHAS.
Irianto, A. 2003. Probiotik Akuakultur. Gadjah Mada university Press. Yogyakarta.
Poernomo, A. 2004. Teknologi probiotik Untuk Mengatasi Permasalah tambak Udang dan lingkungan Budidaya. Paper Presented in the national Symposium on development an Scientific and Technology Innovation in Aquaculture, Semarang, January 27-29 2004.
Rantetondok, A. 2002. Pengaruh Imunostimulan β-Glukan dan Lipoposakarida Terhadap Respon Imun dan Sintasan Udang Windu (Penaeus monodon Fabricius). Disertasi tidak diterbitkan. Program pascasarjana Universitas hasanuddin. Makassar.
Rukyani, A. 1989. Penyakit Udang. Disampaikan pada Kursus kilat Peningkatan Produktivitas dan efesiensi Budidaya Udang Intensif. Puslitbang Perikanan. Jakarta 18-19 januari 1989.