DAMPAK PEMBANGUNAN EMBUNG BAGI USAHA TANI PADI SAWAH TADAH HUJAN
DOI:
https://doi.org/10.31850/jgt.v8i3.499Keywords:
rain-fed, reservoir, wellfare, social economyAbstract
Embung or reservoir is a building that serves to collect rain water and used in the dry season for farmers who manage rainfed lowland farming. This study aims to determine the impact of embung on rainfed lowland rice farming in Sanjai Village, East Sinjai District, Sinjai Regency, South Sulawesi, Indonesia. The study was descriptive qualitative, using questionnaires and depth interviews to obtain information about the impact of development and the use of reservoirs from physical, environmental, economic, socio-cultural, and institutional aspects. The results showed the social impacts of development and utilization of embungs generally had a positive impact on rainfed lowland rice farming. This impact was assessed from various aspects including physical, economic, socio-cultural and institutional aspects. It’s were directly proportional to the welfare of the farmers.
References
Bachri, S. (2017). Embung Antisipasi Perubahan Iklim untuk Usaha Pertanian. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. https://www.republika.co.id/berita/nasional/intan/17/05/04/opf34n280.
Balai Penelitian Tanaman Padi. (2016). Embung Antisipasi Perubahan Iklim Untuk Usaha Pertanian. https://www.republika.co.id/berita/nasional/intan/17/05/04/opf34n280-embung-antisipasi-perubahan-iklim-untuk-usaha-pertanian.
Balingtan. (2018). Manfaat Embung di Lahan Tadah Hujan. Bimbingan Teknis Teknologi Ramah Lingkungan. Balai Penelitian Lingkungna Pertanian. Balitbang Kementan RI.
Chairunas, Yusuf, A., Azman, B., Han, B., Hamidi, S., Assuan, Yufniati, ZA., Mukhlisuddin, Basri, AB., & Tamrin. (1999). Teknologi Budidaya Padi Sistem Tanam Benih Langsung (TABELA) di Lahan Sawah Irigasi Propinsi Daerah Istimewa Aceh. SUTPA LPTP Banda Aceh. http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/Rekomtek/10-TEKNOLOGI%20BUDIDAYA%20PADI%20SISTEM%20TANAM%20BENIH.pdf¬¬¬¬.
Dethan, Y. (2015). Evaluasi Kinerja Embung Oeltua. Jurnal Teknik Sipil, 4(1), 105-118.
Halima, AS. (2016). Makna Konversi Lahan Bagi Petani dan Pemangku Kepentingan Lainnya (Studi Kasus Di Kecamatan Tellulimpoe dan Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone). Desertasi, Program Studi Ilmu Pertanian Unhas, Makassar.
Hanggara, I., & Irvani, H. (2019). Analisa Kelayakan Teknis dan Ekonomi Embung Putukrejo Kabupaten Malang. Reka Buana: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia, 4(1), 30-38.
Hariyanto. (2018). Analisis Penerapan Sistem Irigasi Untuk Peningkatan Hasil Pertanian Di Kecamatan Cepu Kabupaten Blora. Jurnal RiCE (Reviews in Civil Engineering), 2(1), 29-34.
Johaniah, R., & Agustina, S. (2015). Pemanfaatan Embung Dalam Keberlanjutan Produktivitas Lahan Kering Di Lombok Selatan Pada Desa Seriwe Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Geodika, 1(1), 1-64.
Jonizar & Martini, S. (2016). Analisa Ketersediaan Air Sawah Tadah Hujan Di Desa Mulia Sari Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin. Jurnal Bearing, 4(4), 12-2016.
Kasiro, Ibnu, Adidarma, W., Rusli, BS., Nugroho, C.L., & Sunarto. (2014). Pedoman Kriteria Desain Embung Kecil untuk Daerah Semi Kering di Indonesia. Bandung, Pusat Litbang Pengairan Badan Litbang Pekerjaan Umum Departemen Pekerjaan Umum.
Linsley, Jr., Kohler, MA., & Paulhus, J.I.H. (1989). Hidrologi Untuk Insinyur. Dalam Simbolon, B., Hermanto, S., & Lubis, K. (2018). Evaluasi Kapasitas Embung Hadudu Daerah Irigasi Hutabagasan Kabupaten Humbang Hasundutan. JCEBT (Journal of Civil Engineering, Building and Transportation), 2(2), 60-65.
Maizir. (2016). Kajian Pembangunan Embung Irigasi Lurah Kapecong Di Kabupaten Solok. Jurnal Teknik Sipil ITP, 3(1), 49-59.
Tarigan, SD. (2008). Efektivitas Embung Untuk Irigasi Tanaman Hortikultura Di Cikakak Sukabumi. Jurnal Tanah dan Lingkungan,10(1), 1-6.