Uji Toleransi Dua Kultivar Kedelei (Glycine max L.) Terhadap Cekaman Kekeringan dan Pengaruhnya Terhadap Komponen Hasil
DOI:
https://doi.org/10.31850/jgt.v10i2.723Keywords:
cultivars, plant water status, pod, stress tolerance indexAbstract
References
Arif, R.S. 1999. Respon Morfologi Beberapa Galur dan Varietas Kedelai untuk Mengatasi Cekaman Kekeringan. Skripsi. Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Ar-Riza I. 2002. Teknologi Aplikatif produksi padi gogo di lahan kering beriklim basah. Tertanian Lahan Kering dan Lahan Rawa (prosiding). Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Litbang Pertanian. Banjar Baru 18-19 Desember 2002.
Balitkabi (Badan Penelitian Kacang dan Umbi). 2016. Deskripsi Varietas Unggul Kedelai. Badan Penelitian Kacang dan Umbi, Malang.
Borges, R. 2005. Crops-Soybean. . www.blackwell.com . (on-line). Diakses 10 Maret 2006.
Desclaux, D., T.T. Huynh, and P. Roumet. 2000. Identification of soybean plant characteristics that indicate the timing of drought stress. Crop Sci. 40:716-722.
Effendi, R., Andi, T.M., dan Muhammad, A. 2017. Daya gabung inbrida jagung toleran cekaman kekeringan dan nitrogen rendah pada pembentukan varietas hibrida. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Sulawesi Selatan.
Hapsoh. 2003. Kompatibilitas MVA dan beberapa genotipe kedelai pada beberapa tingkat cekaman kekeringan tanah ultisol: tanggap morfologi dan Hasil. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Disertasi.
Heriyanto, N.Rohlan, R.,dan Didik I.2019. Pengaruh Cekaman Kekeringan Terrhadap Hasil dan Komponen Hasil Lima Kultivar Kedelai (Glycine max .L) Vegetalika. 2019. 8(4): 227-236.
Liu, F. 2004. Physiological Regulation of Pod Set in Soybean (Glycine maxL. Merr.) During Drought at Early Reproductive Stages. Ph.D. Dissertation. Department of Agricultural Sciences, The Royal Veterinary and Agricultural University, Copenhagen.45p.
Liu, F., C.R. Jensen, and M.N. Anderson. 2004. Drought stress effect on carbohydrate concentration in soybean leaves and pods during early reproductive development: its implication in altering pod set. Field Crops Research 86:1-13.
Partohardjono, S. 2005. Upaya peningkatan produksi kedelai melalui perbaikan teknologi budidaya. Pp.132-147. Dalam Partohardjono (penyunting). Analisa dan Opsi Kebijakan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Monograf No.1 2005 Puslibang Bogor.
Suherman, S., Rahim, I., & Akib, A. (2012). Aplikasi Mikoriza Vesikular Arbuskular Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merrill). Jurnal Galung Tropika, 1(1).
Suherman, S., Rahim, I., Akib, M. A., Mustafa, M., & Larekeng, S. H. (2013). Dinamika Pertumbuhan dan Produksi Kedelai dengan Berbagai Konsentrasi Bioetanol dan Dosis Mikoriza. Jurnal Galung Tropika, 2(3).
Sunaryo W. 2002. Regenerasi dan evaluasi variasi somaklonal kedelai (Glycine max (L) Merr.) hasil kultur jaringan serta seleksi terhadap cekaman kekeringan menggunakan simulasi polyethilene glycol (PEG) [Tesis]. Bogor: Faperta, Institut Pertanian Bogor.
Zare, M. 2012. Evaluation of drought tolerance indices for the selection of Iranian barley (Hordeum vulgare) cultivars. African Journal of Biotechnology 11: 15975-15981.