INDIKATOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI

Authors

  • F Fikriman Universitas Muara Bungo
  • Candra Hermawanto Universitas Muara Bungo
  • Asnawati Is Universitas Muara Bungo

DOI:

https://doi.org/10.31850/jgt.v9i3.758

Keywords:

indicator ratio, food security index, health workers, level of education

Abstract

The purpose of this study is to know the value of the indicator of food security levels, to assess food security levels, and to understand the indicators that most affect food security levels in the bungo county of the jambi province. The basic method for this study is the institutional survey of taking secondary data to agencies in order to know the food security index.For data analysis using multiple liniear analysis. The accuracy of the model is tested using statistical tests, namely the t-test, F-count and coefficient of determination adjusted for R-sq. Studies indicate that there are 3 unequal indicators for food security: households with a proportion of 65% spending in their total coin income is quite poor (21.42%), women's education over 15 years of age (10%) and the health-care ratio of people to very low population densities (2.75). And the other 6 variables that have been consistent with the country's high surplus ratio of consumption to food production (0.038), people who live below the world's poverty line are resilient enough (10.11%), people with no access to electricity with extreme resistance (4.25%),Residents with no access to clean water in highly resistant conditions (39.39%), highly resilient predatives (18.24%) and highly resilient life expectancy at birth (99.74%).The food safety index in the bungo district is in a very resilient state with an index of 0.06. The indicator that particularly affects food security levels is the ratio per health-care to population density.

Author Biographies

F Fikriman, Universitas Muara Bungo

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Candra Hermawanto, Universitas Muara Bungo

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Asnawati Is, Universitas Muara Bungo

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

References

Arida, A., Sofyan, S., & Fadhiela, K. (2015). Analisis Ketahanan Pangan Rumah Tangga Berdasarkan Proporsi Pengeluaran Pangan Dan Konsumsi Energi (Studi Kasus Pada Rumah Tangga Petani Peserta Program Desa Mandiri Pangan Di Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar). Jurnal Agrisep, 16(1), 20-34.

Badan Pusat Statistik. (2017). Provinsi Jambi Dalam Angka 2017. BPS. Provinsi Jambi.

Bariyanti, R. A., Susilawati, W., & Is, A. (2018). Analisis Tingkat Ketahanan Pangan Terhadap Kerawanan Pangan Di Kabupaten MeranginTahun 2018. JAS (Jurnal Agri Sains), 2(2).

Elizabeth, R. (2015). Peran ganda wanita tani dalam mencapai ketahanan pangan rumah tangga di pedesaan. Iptek Tanaman Pangan, 3(1).

Fauzi, M. (2019). Pemetaan Ketahanan Pangan Pada Badan Koordinasi Wilayah I Jawa Barat. Jurnal Industri Pertanian, 1(1).

FSVA. (2017). Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Kabupaten Bungo 2017: Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bungo.

Hanafie, R. (2010). Penyediaan pangan yang aman dan berkelanjutan guna mendukung tercapainya ketahanan pangan. JSEP (Journal of Social and Agricultural Economics), 4(3), 38-43.

Hanani, N., Asmara, R., & Nugroho, Y. (2008). Analisis diversifikasi konsumsi pangan dalam memantapkan ketahanan pangan mayarakat pedesaan. Agricultural Socio-Economics Journal, 8(1), 46.

Hapsari, N. I., & Rudiarto, I. (2017). Faktor-faktor yang mempengaruhi kerawanan dan ketahanan pangan dan implikasi kebijakannya di Kabupaten Rembang. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 5(2), 125-140.

Ketaren, A., & Nasution, P. P. P. A. (2018). Konflik GAM-RI dan kerentanan pangan masyarakat transmigran. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 20(1), 103-117.

Masniadi, R., Angkasa, M. A. Z., Karmeli, E., & Esabella, S. (2020). Telaah Kritis Ketahanan Pangan Kabupaten Sumbawa dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Indonesian Journal of Social Sciences and Humanities, 1(2), 109-120.

Mulyasari, G. (2016). Kajian Ketahanan Pangan dan Kerawanan Pangan di Provinsi Bengkulu. Jurnal AGRISEP Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 15(1), 83-90.

Nurmala, T. (2011). Potensi dan Prospek Pengembangan Hanjeli (Coix Lacryma-jobi L) Sebagai Pangan Bergizi Kaya Lemak Untuk Mendukung Diversifikasi Pangan Menuju Ketahanan Pangan Mandiri. Jurnal Pangan, Vol 20 (1): 41-48.

Nusantara, A. S. P. (2016). Esksistensi Perempuan Sebagai Penggerak Utama Ketahanan Pangan (Studi kasus: Petani Melayu Perempuan di Dusun Semayong, Kabupaten Sambas Kalimantan Barat). In Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan (p. 9).

Pujilestari, T. (2020). Analisis Ketahanan Pangan Rumah Tangga Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Sulistyo, W., & Winarko, E. (2015). Pemodelan spatial autocorrelation kondisi ketahanan dan kerentanan pangan di kabupaten Klaten. In Dipublikasikan dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Komunikasi (SENTIKA 2015). Yogyakarta (Vol. 28).

Published

30-12-2020

Issue

Section

Articles