Penambahan Cendawan Pleurotus sp Pada Biochar Sekam Padi dan Tongkol Jagung untuk Stimulator di Lahan Berpasir

Authors

  • Iradhatullah Rahim Universitas Muhammadiyah Parepare https://orcid.org/0000-0002-3913-9611
  • Rini Rusli Universitas Muhammadiyah Parepare
  • Abdul Azis Ambar Universitas Muhammadiyah Parepare
  • S Sukmawati Universitas Muhammadiyah Parepare
  • S Suherman Universitas Muhammadiyah Parepare

DOI:

https://doi.org/10.31850/jgt.v12i1.1059

Keywords:

protein, minimal nutrients, soybean pods, sandy soil

Abstract

Soybean is a protein source that is quite popular in Indonesia, so its demand is increasing every year. However, low production is one of the obstacles that causes these commodities to be imported from outside. One solution is to increase production by utilizing sandy land with low water holding capacity. This study aimed to determine the benefits of adding 2 types of biochar to the fungus isolate Pleurotus sp to increase yields on sandy soils. The study was arranged experimentally using a factorial design based on a randomized block design with 2 factors. The first factor was biochar treatment (J), including rice husk biochar (J1) and corncob biochar (J2). The second factor was the addition of Pleurotus sp fungus isolates, including without fungus (P1) and with fungus (P2). The results showed an increase in yield of pod weight, number of pods, number of seeds, and soybean production with the addition of Pleurotus sp to biochar. The increase in soybean yields using corn cob biochar added with Pleurotus was higher than rice husk biochar.

Author Biographies

Iradhatullah Rahim, Universitas Muhammadiyah Parepare

Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Universitas Muhammadiyah Parepare

Rini Rusli, Universitas Muhammadiyah Parepare

Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Peternakan, Perikanan, Universitas Muhammadiyah Parepare

Abdul Azis Ambar, Universitas Muhammadiyah Parepare

Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Peternakan, Perikanan, Universitas Muhammadiyah Parepare

S Sukmawati, Universitas Muhammadiyah Parepare

Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Peternakan, Perikanan, Universitas Muhammadiyah Parepare

S Suherman, Universitas Muhammadiyah Parepare

Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Peternakan, Perikanan, Universitas Muhammadiyah Parepare

References

Azis, A., B. A. Bakar, Chairunas. (2015). Pengaruh Penggunaan

Biochar Terhadap Efisiensi Pemupukan Kedelai di Lahan Sawah Kabupaten Aceh Timur. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Hal. 117-123.

Bambang Sapto A., (2012). Si Hitam Biochar yang Multiguna. PT. Perkebunan Nusantara X (Persero), Surabaya.

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan. (2008). Luas Serangan Siput Murbai pada Tanaman Padi Tahun 1997-2006, Rerata 10 Tahun dari Tahun 2007. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Jakarta.

Gani, Anischan. (2009). Potensi Arang Hayati Biochar sebagai Komponen Teknologi Perbaikan Produktivitas Lahan Pertanian, https://repository.pertanian.go.id/items/3914fc95-357b-46e3-922b-ac7ab41dd0d0. 4(1), 33–48.

Handoko, A. P., Wicaksono, K. S., & Rayes, M. L. (2017). Pengaruh Kombinasi Arang Tempurung Kelapa dan Abu Sekam Padi terhadap Perbaikan Sifat Kimia Tanah Sawah serta Pertumbuhan Tanaman Jagung. (JTSL) Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 3(2), 381–388.

Hardjoloekito, A.J.H. (2009). Pengaruh pengapuran dan pemupukan P terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.) pada tanah latosol. Jurnal Media Soerjo, 5(2):1-19.

Hidayat N. (2008). Pertumbuhan dan produksi kacang tanah (Arachis hypogaea (L.)) varietas lokal madura pada berbagai jarak tanam dan dosis pupuk fosfor.Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo. Agrovigor, 1(1):55- 64.

Hilman, Y. dan Suwandi. (1992). Pengaruh Takaran P, N, dan K Terhadap Pertumbuhan, Hasil, Perubahan Ciri Kimia Tanah dan Serapan Hara Tanaman Cabai. Buletin Penelitian Hortikultura 18(1): 107-116.

Lehmann, J., J. Gaunt, and M. Rondon. (2006). Biochar Sequestration in Terrestrial Ecosystems. A review. Mitigation and Adaptation Strategies for Global Change.11:403-427.

Muhibuddin, A. (2009). Kajian hubungan populasi Glomus fasciculatum dengan faktor lingkungan. Agrivita, 30(1).

Nisa, K. (2010). Pengaruh Pemupukan NPK dan Biochar Terhadap Sifat Kimia tanah, serapan Hara, dan Hasil Tanaman Padi sawah. Skripsi. Universita Syah Kuala.

Rahayu, D.R., W.Mindari, M Arifin.,(2021). Efektivitas Pemberian Silika dan Asam Humat terhadap Ketersediaan Nitrogen dan Pertumbuhan Tanaman Padi pada Tanah Berpasir. Jurnal Agritop Vol 19 No.2.

Raintung, J. (2010). Pengaruh Pemberian Fosfor dan Kalium terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas 91005. Program Pasca Sarjana. Universitas Samratulangi. Manado.

Rona, Y., Widowati, Sutoyo (2014). Penggunaan Kompos Dan Biochar Untuk Pembibitan, Pertumbuhan dan Hasil Cabai Rawit (Capsicum Frutenscen L).Publikasi Artikel Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Vol.2 No.2 (2014).

Sulistyowati. Bercocok Tanam Kacang Tanah. Departemen Pertanian. Jawa Timur, 1995.

Suharyatun, S., Warji, W., Haryanto, A., & Anam, K. (2021). Pengaruh Kombinasi Biochar Sekam Padi dan Pupuk Organik Berbasis Mikroba Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Sayuran. Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian, 15(1), 21-26.

Suherman, S., Rahim, I., & Akib, A. (2012). Aplikasi Mikoriza Vesikular Arbuskular terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill). Jurnal Galung Tropika, 1(1).

Wibowo, S. A., Wiguna, E. C., Susilo, B., Dalimartha, L. N., & Prasetiyo, E. N. (2017). Pengaruh Biochar Berbasis Biofertilizer untuk Meningkatkan Produksi Sawi (Brassica juncea L.). Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning, 14(1), 271–275.

Published

25-04-2023

Issue

Section

Articles