Analisis Hubungan Rantai Pasok Terhadap Kualitas Rumput Laut di Kabupaten Bantaeng
DOI:
https://doi.org/10.31850/jgt.v9i1.547Keywords:
supply chain, quality, seaweed, open market negotiationAbstract
References
Alma. (2005). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Cetakan 5. CV. Alfabeta, Bandung. 391 halaman.
Andriani, E. A. (2014). Analisis Hubungan Kolaborasi Rantai Pasokan Terhadap Kualitas Rumput Laut di Kecamatan Pajukukang Kabupaten Bantaeng. Disertasi Tesis tidak diterbitkan, 219 halaman. Makassar, Program Pasca Sarjana Unhas.
Anggadiredja, J.T., Istini, S., Zatnika, A., & Purwoto, H. (2006). Rumput Laut, Pembudidayaan, Pengolahan dan Pemasaran Komoditas Perikanan Potensial. Cet II, 148 halaman. Penebar Swadaya, Jakarta.
Anwar, A. (2013). Analisis Kebijakan dan Strategi Pengembangan Usaha Rumput Laut Euchema Cottonii di Kabupaten Bantaeng (Studi Kasus di Kecamatan Bissappu, Bantaeng dan Pa’jukukang). Octopus: Jurnal Ilmu Perikanan, 2(1), 103-109.
Aramyan, L. (2006). Performance Indicators in Agri-Food Production Chains. Supply chain management: An international Journal, 12(4), 7-64.
Ask E.I & Azanza. (2002). Advances in Cultivation Technology of Commercial Eucheumatoid Species: a Review with Suggestions for Future Research. Aquaculture, 206(3-4), 57-277.
Azis, H.Y. (2011). Optimasi Pengelolaan Sumberdaya Rumput Laut di Wilayah Pesisir Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan. Disertasi, 182 halaman. Bogor, Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Bunga, S. M., Montolalu, R. I., Harikedua, J., Montolalu, L. A., Watung, A. H., & Taher, N. (2013). Karakteristik Sifat Fisika Kimia Karaginan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii pada Berbagai Umur Panen yang Diambil dari Daerah Perairan Desa Arakan Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan, 1(2), 54-58.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantaeng. (2013). Profil Statistik Perikanan Kab. Bantaeng Tahun 2013. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bantaeng, Bantaeng.
Drakel, A. (2010). Kajian marjin pemasaran kopra di Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 3(1), 45-52.
Karim, I. (2017). Strategi Pengembangan Agribisnis Rumput Laut terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Rumput Laut di Kabupaten Bantaeng. Jurnal Bertani, 12, 68-77.
Mentzer, J. T., DeWitt, W., Keebler, J. S., Min, S., Nix, N. W., Smith, C. D., & Zacharia, Z. G. (2001). Defining supply chain management. Journal of Business logistics, 22(2), 1-25.
Pongarrang, D., Rahman, A., & Iba, W. (2013). Pengaruh jarak tanam dan bobot bibit terhadap pertumbuhan rumput laut (Kappaphycus alvarezii) Menggunakan Metode Vertikultur. Jurnal Mina Laut Indonesia, 3(12), 94-112.
Priono, B. (2013). Budidaya Rumput Laut dalam Upaya Peningkatan Industrialisasi Perikanan. Media Akuakultur, 8(1), 1-8.
Rangkuti, F. (2017). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Cara Perhitungan Bobot. Rating, dan OCAI, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Simatupang, T. M. (2004). Supply chain collaboration: a thesis presented in partial fulfilment of the requirements for the degree of Doctor of Technology in Decision Science at Massey University (Doctoral dissertation, Massey University).
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.
Tsai, Y. L. (2006). Supply Chain Collaborative Practices, 12th International Federation of Purchasing & Supply Management (IFPSM), Salzburg, 46-162.