ISOLASI BAKTERI RHIZOSFER PADATANAMAN KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGEA)ASAL BANTIMURUNG

Authors

  • Abri Abri Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas 45 Makassar
  • Aylee Christine Ch. Alamsyah Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas 45 Makassar

DOI:

https://doi.org/10.31850/jgt.v3i1.60

Abstract

Upaya mengatasi masalah kesuburan tanah dapat dilakukan dengan meningkatkan peran mikroba tanah yang bermanfaat melalui upaya peningkatan kandungan beberapa unsur hara di dalam tanah, peningkatan efisiensi penyerapan unsur hara, pengendalian patogen tular tanah melalui interaksi kompetisi, memproduksi zat pengatur tumbuh yang dapat meningkatkan perkembangan sistem perakaran tanaman, peningkatan aktivitas mikroba tanah heterotrof yang bermanfaat. Peran mikroba dalam siklus berbagai unsur hara di dalam tanah sangat penting, sehingga bila salah satu jenis mikroba tidak berfungsi maka akan terjadi ketimpangan dalam daur unsur hara di tanah. Ketersediaan unsur hara sangat berkaitan dengan aktivitas mikroba yang terlibat di dalamnya.Mikroorganisme di alam dapat dibagi menjadi mikroorganisme simbiotik dan mikroorganisme nonsimbiotik, yang hidup bebas dan mandiri dalam tanah dan memfiksasi nitrogen seperti Clostridium pasturianum dan Azotobacter .Mikroorganisme simbiotik berinteraksi dengan tanaman seperti bakteri rhizosfer dan endofit.Hasil isolasi   identifikasi   bakteri rhizpsfer kacang tanah   isolat KCT3, KCT4, dan KCT5  tergolong kedalam bakteri Bacillus sp. Bakteri ini  mempunyai ciri-ciri menampakkan warna koloni putih, gram positif, pertumbuhan anaerob negatif dan pembentukan endospora positif.. Berdasarkan uji morfologi dan fisikakimia diperoleh hasil bahwa isolat KCT4 masuk ke dalam kelompok Clostridium.Bakteri Clostridium sp. menampakkan warna koloni putih, reaksi gram positif, pertumbuhan anaerob positif, pembentukan endospora positif.

References

Adisarwanto, T., Rahmiana, A.A., Suhartina. 1993. Budidaya Kacang Tanah. Malang: Balai Penelitian Tanaman Pangan. Hal.91-107.

Andrianto, T.T., Indarto, N. 2004. Budidaya dan Analisis Usaha Tani Buncis, Kacang Tanah, Kacang Tunggak. Yogyakarta: Absolut.

Anonimus, 2010, Petunjuk Pemupukan, Penerbit PT AgroMedia Pustaka, Jaka

BPPP. 1999. Laporan Tahunan Balitkabi. Malang: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian.50 hal.

Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R.L. Mitchell, 1991, Fisiologi Tanaman Budidaya, UI Press, Jakarta

Handayanto, E., dan K. Hairiah, 2009, Biologi Tanah Landasan Pengelolaan Tanah Sehat, Pustaka Adipura, Yogyakarta

Isgitani, M., S. Kabirun, and S.A. Siradz, 2005, Pengaruh Inokulasi Bakteri Pelarut Fosfat Terhadap Pertumbuhan Sorghum pada Berbagai Kandungan P Tanah, Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Volume 5 Nomor 1: 48-54

Yuliarti, N., 2009, 1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik, Lily Publisher, Yogyakarta

Marzuki, R. 2007. Bertanam Kacang Tanah. Jakarta : Penebar Swadaya

Nugrahaeni, N., Kasno, A. 1992. Plasma Nutfah Kacang Tanah Toleran terhadap Cekaman.

Pelcar, M.J. dan E.C.S. Chan. 2006.Dasar-dasar mikrobiologi.Jilid 2. Jakarta. Universitas Indonesia.

Rai, M. K. ed., 2005, Handbook of Microbial Biofertilizers, Food Products Press-The Haworth Press Inc, New York

Simanungkalit, R.D.M., D.A. Suriadikarta, R. Saraswati, D. Setyorini, dan W. Hartatik, 2006, Pupuk organik dan Pupuk Hayati, Balai besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor, http//balittanah.litbang.deptan.go.id, diakses tanggal 24 maret 2014

Sumarno, Manwan, I., Syanm, M. 1989. Grain Legumes Research Program.Bogor : CRIFC.

Widawati, S., dan Suliasih, 2006, Augmentasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) Potensial sebagai Pemacu Pertumbuhan Caysin (Brasica caventis Oed.) di Tanah Marginal, Biodiversitas Volume 7 Nomor 1: 10-14

Published

01-01-2014

Issue

Section

Articles