KERAGAMAN STOMATA DAUN KOPI PADA BERBAGAI POHON PENAUNG SISTEM AGROFORESTRI

Authors

  • Suherman Suherman Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare
  • Edi Kurniawan Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare

DOI:

https://doi.org/10.31850/jgt.v4i1.7

Abstract

Keberadaan pohon penaung sebagai spesies tambahan mengakibatkan perubahan sistem fungsi yang melibatkan kemampuan adaptasi tanaman kopi itu sendiri, baik secara morfologi maupun fisiologi. Salah satunya adalah perubahan stomata sebagai substansi pertumbuhan di daun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon adaptasi terhadap keragaman morfologi stomata daun kopi pada berbagai pohon penaung dalam sistem agroforestri. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dimana sampel diambil di lahan petani di Desa Baroko Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang yang telah menerapkan sistem agroforestri kopi. Sedangkan pengujian stomata dilakukan di Laboratorium Dasar Fak. Pertanian. Petak sampel berupa sistem penggunaan lahan (SPL) kopi naungan sederhana, SPL kopi multistrata dan tanpa naungan. Parameter pengamatan sampel pada stomata terdiri dari jumlah stomata dan kerapatan stomata.

Jumlah stomata lebih banyak tanpa naungan sebanyak 76 stomata, sedang terendah adalah naungan sederhana (53 stomata) dan naungan multi strata (51 stomata). Kerapatan stomata terbanyak tanpa naungan sebesar 387,26 mm-1, sedangkan terendah pada naungan sederhana dan naungan multi strata masing-masing 270,06 mm-1 dan 259,87 mm-1. Kerapatan stomata tanpa naungan lebih padat dibandingkan tanaman kopi yang ternaungi, baik naungan sederhana maupun naungan multiĀ  strata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jumlah stomata dan kerapatan stomata terbanyak diperoleh pada tanaman kopi tanpa naungan dibandingkan dengan kopi yang ternaungi, baik naungan sederhana maupun naungan multistrata.

References

Campbell, L. 2012. Biophysical Drivers of Tree Crop Performance in Shade Agroforestry Systems: The Case of Coffee in Costa Rica. Department of Geography, University of Toronto.

Fitter, A.H. and Hay, R.K.M. 1992. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Terjemahan oleh Andani, S., dan Purbayanti, E.D. gajah Mada University Press.

Hooper, D., Chapin, F., Ewel, J., Hector, A., Inchausti, P., and Lavorel, S. (2005). Effects of Biodiversity on Ecosystem Functioning: A Consensus of Current Knowledge. Ecological Monographs, 71 (1), 3-35.

Mansfield, T.A., and Davies W.J. 1982. Stomata and Stomatal Mechanisms. Dalam Fisiologi Lingkungan Tanaman (Fitter, A.H. and Hay, R.K.M), terjemahan oleh Andani, S., dan Purbayanti, E.D. Gajah Mada University Press.

Matos, F., Wolfgramm, R., Goncalves, F., Cavatte, P., Ventrella, M., and DaMatta, F. (2009). Phenotypic Plasticity in Response to Light in The Coffee Tree. Environmental and experimental biology, 67(2), 421-427.

Murphy, M.R.C., and Jordan, G.J., and Brodribb, T.J. 2014. Acclimation to humidity modifies the link between leaf size and the density of veins and stomata, Plant, Cell and Environment, 37, (1) pp. 124-131. ISSN 0140-7791.

Zakaria, B. 2010. Stimulan CO2 Terhadap Fotosintesis dan Cekaman Tanaman. Cetakan pertama. Kretakupa Print, Makassar.

Published

28-01-2015

Issue

Section

Articles