EFEKTIFITAS KINERJA MESIN BALL MILL PADA FORMULA COKELAT BERDASARKAN PERBANDINGAN SUHU DAN RPM (ROTATION PER MINUTE)
DOI:
https://doi.org/10.31850/jgt.v3i2.84Abstract
References
Aronhime, J.S., S. Sarig, 1987, Reconsideration of Polymorphic Transformation in Cocoa Butter Using DSC, J.Am.Oil Chem. Soc, 65 (7) : 1140-1143.
Anonim, 2008. Desain Teknologi Pengolahan Pasta, Lemak, dan Bubuk Coklat untuk Kelompok Tani. http://agribisnis.deptan.go.id. [8 Maret 2008].
Anonim, 2011. Morfologi dan Klasifikasi tanaman kakao. http://mukegile08.wordpress.com
Artikel non-personal. 2013. Mesin Penghalus dan Pembubuk Pasta Coklat, http:// iccri. net/ penghalus-pasta-dan-pembubuk-cokelat, diakses 20 Mei 2013.
Beckett, S.T., 1999, Conching, dalam Beckett, S.T., 2000, Industrial Chocolate Manufacture and Use, 3rd Edition, Blackwell, Oxford, UK.
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2002. StatistikPerkebunan Indonesia 1999-2001. Direktorat Jenderal BP Perkebunan. Jakarta
Hardjosuwito, B., 1983, Ekstraksi Lemak Biji yang Telah Disangrai, Menara Perkebunan, 51 (4) : 189-192.
Sri-Mulato, 1996, Hasil Kunjungan dan Kursus di Industri Pembuatan Coklat Jerman, Warta Pusat Kopi dan Kakao.
Siswoputranto, P.S., 1993, Meningkatkan Citra Kakao Indonesia, Pangan, 17 (5) : 16-21.
Sri-Mulato dan Widyotomo, S., 1999, Kinerja Alat dan Mesin Produksi Lemak dan Bubuk Coklat Skala Kelompok Tani, Makalah Seminar Evaluasi Hasil Penelitian ALSINTAN, Bogor.
Trianawati, M .L. (1996). Penetapan prosedur operasi baku untuk pembuatan coklat di PT. Cipta Rasa Primatama, Jakarta. Laporan Magang, IPB, Bogor.
Wood, G.A.R., dan R.A. Lass, 1985, Cocoa, 4th Ed, Longman Scientific and Technical, New York.
Wardojo, S, 1991, Beberapa Persyaratan Dasar Untuk Meningkatkan Mutu Biji Kakao Indonesia, Prosiding Konferensi Nasional Kakao III, Medan, Buku 2 : 75-85.
Yusianto, 2000, Pasca Panen Kakao, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember Indonesia.